08 September 2009

Kode Morse Suatu Arahan

Suatu Arahan, Qsp de yc2www
Langkah pertama untuk belajar Kode Morse adalah mengingat kombinasi titik dan garis sebagai huruf. Tidak boleh dibayangkan sebagai titik-titik dan garis-garis, tetapi didengar sebagai bunyi.Memang tidak ada kata yang berbunyi semacam itu, tapi itulah cara yang benar untuk menguasai Kode Morse. Bunyi "dit-dah" (artinya tanda titik diikuti garis) dari head phone harus langsung diterima sebagai huruf A, tidak perlu dibayangkan sebagai titik dan garis hitam di depan mata meskipun hanya sekejab. Ini selalu menjadi titik kesulitan bagi para pemula, tapi bila anda belajar mulai pertama sudah menerima bunyi sebagai huruf tanpa harus merubahnya terlebih dahulu menjadi titik-titik dan garis-garis, niscaya anda akan cepat maju.


Awalnya ditahun 1845, Kode Morse dirancang di Amerika untuk mengirimkan pesan atau informasi dalam bentuk huruf, angka, maupun tanda baca secara sempurna lewat saluran kabel telegrap, Hasilnya diterima berupa rekaman dalam bentuk garis yang berliku-liku diatas pita kertas untuk selanjutnya menggunakan mata dibaca atau diterjemahkan.

Dalam waktu singkat para operator telegrap menemukan bahwa bunyi yang dikeluarkan oleh alat perekam dapat dibaca secara akurat menggunakan telinga, tidak lama setelah itu pembangkit bunyi mulai digunakan untuk menggantikan alat perekam.

Dalam waktu singkat para operator telegrap menjadi begitu terampil untuk berceloteh lewat kabel antar mereka, persis dengan apa yang dilakukan para Amatir Radio saat ini ketika mereka tengah "chew the rag", kongkow. Kebebasan semacam itulah yang menjadi tujuan kita, suatu bentuk komunikasi yang mudah dan alamiah, sama dengan saat kita membaca dan bercakap, kesitulah kita mengarah.

Kode Morse bukan bahasa baru, ini adalah bahasa kita juga hanya ditulis dalam bentuk pola bunyi bukan dalam pola goresan tinta diatas kertas, kita belajar "membaca" pakai telinga, dalam bahasa yang sudah kita kenal dengan memaki mata.

Inilah pelajaran pertama setiap huruf, angka dan simbol dalam kode morse merupakan satu pola bunyi yang unik, tidak ada duanya secara psikologis, bila kita mulai belajar sesuatu yang baru, dan kita berpikir bahwa itu adalah mudah, maka itu akan menjadi mudah pula. apalagi bila ditopang dengan rasa senang tentu akan semakin cepat.

Dasar kita adalah alpabet, angka dan tanda baca. Pelajari pola bunyinya, misalnya bila kita dengar "da da dit", kita harus menyatakan bahwa itu adalah huruf "G", ini merupakan dasar, namun tidak cukup berhenti disitu. Kode Morse adalah sarana untuk berkomunikasi, kita tidak hanya berpikir huruf, kata adalah unit terkecil yang harus kita pelajari.

Saat dulu kita mulai belajar membaca, kitapun sudah bisa bicara, tetapi membaca adalah hal yang baru sehingga diperlukan sedikit upaya untuk belajar, Pertama kita harus mengeja huruf perhuruf dalam satu kata, selanjutnya mencoba merekayasa bagaimana bunyinya, kemudian mengingatnya, sementara kita menangani kata demi kata dan selanjutnya hingga membentuk satu kalimat lengkap.

Begitupula langkah kita diawal belajar kode morse, kata ditulis sebagai satu rangkaian huruf, satu huruf sesudah huruf yang lain. tetapi cara kita membaca tidaklah demikian, kita membaca kata dalam morse, kata harus jadi suatu unit dalam pikiran kita, sebab kata akan lebih mudah dan cepat di-ingat.

Membaca morse persis membaca cetakan, akan menjadi lebih mudah dan cepat bila kita mempelajarinya sebagai kata-kata dari pada meng-ejanya sebagai suatu rangkaian huruf. Seorang pembaca yang baik akan membaca kata-kata dan bahkan serangkaian kata-kata dalam sekejab, kita bisa belajar seperti itu, banyak orang yang bisa baca secara itu, begitu mudahnya kita membaca kata-kata hingga akan lebih sulit bagi kita untuk membaca dengan cara mengejanya, perhatian kita saat ini terfokus pada tulisan yang tercetak. Sekarang bagaimana kita mewujudkan gagasan tersebut, bila kita meraih tingkat tersebut dalam morse, kita harus mulai ber pikir denga benar, sebagai berikut:
  • mempelajari pola bunyi alpabet samapi kita mampu menerima setiap huruf secara seketika.
  • Belajar menerima kata kata sebagai kata-kata.
  • Belajar mendengar rentetan morse seperti kalau kita mendengar seseorang tengah bicara. 
Kita bisa mulai belajar dengan kecepatan berapapun, yang penting tujuan kita adalah hingga bisa menggunakan kode morse dengan mudah dan alamiah seperti saat kita membaca dan bercakap cakap.
The art & skill of radio telegraphy, learning the morse code an overview where we are going.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar